Sabtu, 29 Juni 2013

Rasa Ingin Memiliki itu... Muncul

Kemarin malem, gue nonton konser di Semarang, acaranya cukup keren, jarang ada acara se-keren ini di Semarang. Tapi kalo orang-orangnya, Semarang keren kok. Liat gue. Beh.

Poster acara-nya
Biasa, gue dateng, kagak gandeng cewek.

Gue anti-mainstream, bro.

Yang gak laku.

Huft.


Pengisi acara-nya: Maliq & D'Essentials, Sheila on 7, Payung teduh. Beeeh.. udah gue prediksi, pasti banyak dua sejoli, yang sedang menjalin asmara.

Yaps, benar sekali. Banyak sekali pasangan di konser itu. Dan, gak seperti biasanya, dari puluhan konser yang gue liat, waktu itu gue envy ngeliat-nya. Entah, apa yang gue pikir saat itu, dimata gue pasangan yang nonton konser bareng itu, romantis. Mungkin gue terbawa suasana.

Karena Maliq & D'Essentials, mainnya sore, belum begitu rame waktu itu.



Tapi… namanya juga Maliq, tetep keren waktu itu.



Rundown acaranya lumayan semprawut. Karena Guest Star berikutnya, tampilnya masih larut malam, gue memutuskan untuk mengisi perut dulu, di McD deket tempat acara.

Ketika gue balik ke dalam tempat acara, sudah rame waktu itu.



Tepat pukul 11 malem, Payung teduh on stage. 




Tau sendiri kan, gimana lagu-lagunya mereka, mendayu-mendayu dan bisa mengganggu stabilitas hati, galau-galau elegan, gitu.


Ketika lagu demi lagu dinyanyikan Payung teduh, banyak kampret-kampret dimata gue; banyak pasangan berpelukan kek Teletubies, banyak yang gandengan tangan pake tangan kiri, padahal bekas cebok.

Tapi gue semakin envy


Payung teduh selesai. 


Akhirnya, band sepanjang masa dan gak ada matinya Sheila On 7 On stageeeee! 




Band dengan lagu-lagu yang galau super unyu ini menambah malam itu semakin romantis, kampret-kampret di depan mata gue, semakin beringas.


Puncak-nya ada pada lagu “Hari Bersamanya”, mereka yang berpasangan ini semakin menunjukan kemesraan-nya, tau sendirikan lagu ini maknanya apa? Ya, Hari Bersamanya, hari dimana para pasangan ini bersama.

Hari telah terganti

Tak bisa ku hindari

Tibalah saat ini bertemu dengannya

Jantungku berdegup cepat

Kaki bergetar hebat

Akankah aku ulangi merusak harinya

Mohon Tuhan

Untuk kali ini saja

Beri aku kekuatan

‘tuk menatap matanya

Mohon Tuhan

Untuk kali ini saja

Lancarkanlah hariku

Hariku bersamanya

Hariku bersamanya

Kau tahu betapa aku

Lemah dihadapannya

Kau tahu berapa lama

Aku mendambakannya

Tuhan tolonglah (beri kesempatan)

Tuhan tolonglah (beri kesempatan)

Hariku bersamanya

Hari bersamanya

Hari bersamanya

Hari bersamanya

Hari bersamanya

Hari bersamanya

Hari bersamanya

Tuhan tolonglah

Hari bersamanya

Tuhan tolonglah

Hari bersamanya

Ketika lagu ini sedang dinyanyikan, dan gue cuma bisa mendengarkan dan memandang, gue baru sadar: Gue belum pernah ngajak cewek nonton konser.

Rasanya waktu itu, pingin banget bikin konser yang di kotak-kotakan: kotak pertama buat para Jomblo, Tengah buat PHP, pojok buat para pasangan, belakang buat para janda. Keren kali, yaa. Di jamin, ‘cinta penuh pengorbanan’ itu cuma ada di jaman Roro Jonggrang.


Yakali, mungkin rasa kosong dihati gue udah overload, jadi rasa kecemburuan social-berasmara ini muncul. Agak lebay sih.. Tapi.. Ah sudahlah.. Menunggu dan menunggu, mencari tapi sekedar menge-search.

“Aku hanya memilikinya dalam diam. Maafkan aku… diriku.”


Setelah lagu Hari bersamanya, Sheila on 7 malah nyanyi lagu Pria Kesepian. Kampret moment. Ini gue banget.

Menikmati pedihnya cinta
Pria kesepian ...
Menikmati dinginnya hati
Pria kesepian

Sepenggal lirik yang itu gue banget.


Tapi dalam hati gue, selalu ada pertanyaan: “Siapkah kau merasa kehilangan saat memiliki saja kau tak sanggup?”

“Dulu aku berharap asal aku memilikimu, kini aku berharap benar aku memilikimu. Beginikah rasanya memilikimu tanpa cintamu?”









Sabtu, 01 Juni 2013

Kamu Yang Gak Peka atau Memang Aku Yang Jatuh cinta Sendirian?


Kemaren, ketika masa suwung anak kost tiba (jem 23.00- sampe subuh) tiba, gue melakukan rutinitas seperti biasa, me-refresh Timeline Twitter. Biasanya, emang jam segitu banyak yang sedang meratapi nasib, dan curhat di Timeline, ada beberapa kemungkinan orang nge-tweet galau jam-jam segitu:

- Kesepian
- Bener-bener galau
- Meratapi nasib
- Ngenes
- pingin di Retweet orang biar bisa ngobrol
- butuh kasih sayang lebih

Ah sudahlah… This is actually the story of my life -__-


Tengah malem itu, gue menemukan satu tweet, yang menurut gue, cukup menarik buat diceritakan kembali, Udah dikode-in tapi gak peka-peka, kamu gak punya perasaan ya?”

Menarik. Banyak orang yang mengalami kejadian ini. Termasuk... *Berdehem*





Tidak peka dengan cuek itu berbeda.

Peka. Peka adalah sebuah kata yang menurut kamus jomblo gue dapat diartikan sebagai kata yang mewakilkan kemampuan seseorang dalam menerjemahkan suatu keadaan tanpa harus diucapkan. Mungkin seperti itulah kira-kira penjabaran dari kata peka itu. Kemudian kata peka yang diselipkan kata “Tidak” didepannya berhasil menggeserkan arti kata itu sebesar 1800 , sehingga kata itu menjadi “Tidak Peka”.

Sehingga, tidak peka mengandung arti yang berbanding terbalik dengan kata Peka.

Cuek adalah sebuah kata yang mencerminkan sikap seseorang terhadap suatu masalah. Orang yang cuek belum tentu tidak peka. Hanya saja orang yang cuek terlalu malas untuk ikut campur dalam segala urusan, dan mungkin hingga urusan pribadinya.



Terkadang orang gak peka itu nyebelin, sih. Kita ngode-nya udah se-kampret mungkin, tapi dianya tetep masa bodo.

Apa emang bodo? Entahlah.

ada banyak kemungkinan juga. kalo menurut gue, saat orang udah ngasih kode tapi orang yang di kode-in diem aja atau gak nanggepin, ada beberapa kemungkinan :

1. dia emang gak peka

2. dia gak peduli

3. dia gak peka & dia gak peduli

4. dia sebenernya peka, cuma....ya dia gak suka sama Elo. makanya di diemin aja.



“Akan ada masanya, berhenti mencintai yang tidak peduli adalah satu-satunya pilihan yang kamu miliki”. 



Buat kalian yang ngerasain kejadian seperti kejadian tadi,mungkin: Kode Elo ke dia, (masih) pending. Tetep sabar, bagi yang masih sabar. Mungkin, signal yang lo kasih belum kenceng.

Atau, lo harus seperti ini:




"Aku mengerti kamu. Kamu tidak mengerti aku. Lebih baik mencari jalan sendiri-sendiri."

Iyaa.. Layaknya kata-kata, kehidupan itu sungguh bermakna. Dan salah satu bagian dari kehidupan adalah berhubungan dengan orang lain. Entah orang itu baik, cuek, peka, ataupun sebaliknya. Kita hanya bisa menjalaninya. Walau terkadang kita terjerat dalam hubungan yang bisa menyakiti hati kita. Kita tidak punya tombol ‘Undo’ dalam hidup. Kita hanya bisa memilih untuk diam dengan artian tidak lari dari masalah, ataupun bicara dengan segala resiko yang harus kita pertanggungjawabkan. Semuanya terserah pada kita.

Tapi yakin saja pada satu hal. Kalau hidup yang banyak masalah itu lebih memperkaya hati dan jiwa. Membuat kita belajar memproteksi diri dan menjadi teman yang baik bagi orang lain. Mungkin tidak sekarang, tapi suatu hari pasti. Walaupun hanya sedikit.

Karena sejelek-jeleknya harapan orang yang jatuh cinta sendirian adalah ketika berharap:


"Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu, aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu, tetapi kamu mengacuhkanku".



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...