Sabtu, 06 Oktober 2012

Benci mantan? sepenting itu kah?




Kemarin ada yang nanya di Yahoo messenger ke gue,

             "Kak, penting gak kita benci mantan?"

Kalo bagi gue sih, buat apa? ngebuang waktu sob.. Hidup kita tidak akan pernah damai kalau kita menyimpan dendam di masalalu.

Alright...


Akuilah, bahwa di setiap hubungan yang gagal pasti ada serpihan-sepihan benci yang menghantui perasaan kamu. Hal ini sangat wajar. Pada dasarnya manusia ngga ingin disakiti. Keputusan sepihak yang dilontarkan pasangan kamu bisa jadi semacam bazooka yang menghancurkanmu berkeping-keping... Patah hati, putus harapan, males makan, semua keadaan buruk yang kamu alami menjadi pemicu rasa benci kamu terhadap si mantan. Apalagi kalo penyebab putusnya hubungan karena orang ketiga, hiii...

Meskipun udah intropeksi diri berkali-kali, tapi tetep aja merasa si mantan menjadi penyebab-semua-ini-terjadi. Alhasil, kamu jadi marah-marah sendiri, sibuk kepo-in akun jejaring sosial si mantan, nge-tweet hal-hal yang mengekspresikan rasa ke-tidak-sukaan kamu terhadap si mantan. Alih-alih nge-tweet biar keliatan tegar, kamu berharap si mantan baca dan sadar bahwa dia salah. But, it's only your big hope... *pukpukpuk*


Stop ngelakuin itu semua dan go ask yourself, "Buat apa kamu membenci mantan?"

Kalo jawabannya, "Karena dia saya jadi menderita."

Upssssss.....

Coba dikaji ulang lagi deh. Yakin karena dia kamu menderita? Bukan karena perasaanmu yang terlalu besar untuk dia? Ditambah, pikiran-pikiran negatif tentang kepribadian dia yang udah kamu tau sebelumnya?
Sebelum menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi, coba deh merenung sejenak, intropeksi diri kamu. Dan mulai tanya diri kamu, "Buat apa sih capek-capek mengeluarkan energi untuk seseorang yang sudah berlalu dari hidup kamu?" It's not important anymore, right


Membenci mantan hanya akan menambah daftar panjang desperate kamu dalam hidup. 


Setiap orang pasti punya cara mereka sendiri ketika jatuh benci sama seseorang. Kalo gue pribadi, gue lebih memilih untuk "tutup buku" dan buta terhadap semua hal yang berkaitan dengan orang yang saya benci, dalam konteks ini bisa dibilang mantan. Biarkan aja dia mondar-mandir di timeline twitter saya, update foto terbaru dengan pacar barunya di facebook dan lain-lain, selama dia ngga mengganggu gue, ya diemin aja. Tunjukkan bahwa hidup gue baik-baik saja tanpa dia. Mengirimkan pesan secara terus menerus ke mantan pacar hanya akan menjadi teror bagi hidupnya. Apa iya lo bahagia dicap teroris sama mantan pacar kamu? Berhenti menghubungi dia, dan cobalah untuk menahan semua kebiasaan kamu ketika masih bersamanya. Kendalikan diri kamu, dan atasilah perasaan kehilanganmu dengan banyak-banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman.

Ayolah jadi orang yang Move On! kalo gue sih kadang juga mikir : "Hal yang aku tangisi di masalalu adalah hal yang paling aku tertawakan disaat ini."

Ya bener.... bener banget. Ada yang ngerasa?

Mantan pacar juga mantan-orang yang pernah Elo sayang loh, inget. jadi kalo lo sekarang ngejelek-jelekin mantan lo, padahal lo dulu muji-muji mantan lo, lo sama aja menjilat ludah lo sendiri, dan Elo termaksuk ke dalam orang-orang yang munafik, munafik itu gak disukai Tuhan, lo dosa hiii...


Hidup ini gak mungkin indah terus kalik, kesandung pasti itu ada. Gak mungkin di dunia ini ada orang yang satu pikiran sama kita tentang semua hal.

Yaps : "Didunia ini tidak selalu yang berkilau itu indah, buktinya dulu cinta kita berkilau tapi tidak menjadi indah seperti harapan kita."

Mau cerita cinta lo mulus terus? Kayak pahanya Yoona SNSD? Jadi jomblo aja J

Bagian yang terpenting setelah kandasnya sebuah hubungan ya hanya dengan berlapang dada. Meskipun ngga gampang, tapi ingatlah bahwa dia adalah salah satu contoh kesalahan kamu di masa lalu, dan memintanya kembali ke dalam pelukanmu bukanlah solusi. Fokus lah tentang bagaimana kamu memperbaiki dirimu. Menjadi single lagi bukanlah beban, toh pada akhirnya manusia akan mati sendirian... Kamu hanya butuh beberapa penyesuaian, dan dengan seiringnya waktu berjalan, mungkin kamu akan tertawa-tawa sendiri mengingat betapa konyolnya tingkahmu pasca putus dari si dia. 



Last quote dari gue : "Jangan takut mencinta, hanya karena pernah terluka. Cinta sejati tak datang begitu saja, tp melalui proses sedih dan tawa bersama."

Hmm..


Juga ada sedikit puisi dari gue. Jefry, 17 tahun, remaja rapuh cinta :


Keping-keping masa lalu hidupku
Masih tersimpan rapi
Diantara kumpulan pesan di ponselku
Memori masa lampau
Impian indah yang tertunda

Terkadang hati terasa runyam
Ketika kata demi kata
Diantara rangkaian pesanku
Melintas anggun di mataku
Menari-nari di pikirku
Dan aku pun merasa letih
Jika harus menjawab tanya akan hatiku yang tersiksa:
Pantaskah kau menyimpan sesuatu yang menyiksamu?

Dan malam ini
Ketika ku tak kuasa mengikat lara
Membaca semua yang tak seharusnya ku baca
Sebuah doktrin ku suntik di nadiku
Mengalir, memenuhi setiap pembuluh darahku
Kubiarkan dia berkuasa atas otakku

Setelahnya….
Satu demi satu kuhapus semua yang tlah lalu
Tanpa tersisa secuilpun

Apa yang dulu terasa berat bagiku
Ternyata terasa ringan bagai membalik telapak tangan
Sungguh ironis

Sebuah doktrin sederhana
Telah sadarkanku atas sesuatu yang salah dariku
Masa lalu adalah sejarah
Hari ini adalah anugerah
Dan hari esok adalah misteri














Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...