Malam itu
hujan, mungkin, alam kembali memainkan musik sendu melalui hujan, nada dan
ritmenya mendamaikan hati. Ketika tanah
bercampur dengan air, dan kenangan lama yang tak sengaja mampir. Lagu sendu
pun kumainkan untuk menemani kenangan yang terniang kembali…
“Bawalah daku bersama ke dalam setiap
langkahku di manapun engkau berada, kangen aku pada dirimu tiada akan dapat
terobati, tanpaku belai rambutmu kucium pipimu dan kunikmati senyummu”.
Sepenggal
lirik lagu Maliq & D’Essentials, yang mengingatkanku tentang indahnya jatuh
cinta dulu, iya dulu.
Bagi kalian
yang yang udah mulai bosan dengan pasangan kalian, inget deh: saat-saat pertama
kali Lo naksir dia, ingat ketika dia berjuang mati2an buat Elo bahagia :')
Endingnya pasti gini: "gue nyesel banget mutusin lo dulu. Gue masih suka sama lo. Ternyata gak ada orang yang se-sayang lo ke gue, come back to me please".
Endingnya pasti gini: "gue nyesel banget mutusin lo dulu. Gue masih suka sama lo. Ternyata gak ada orang yang se-sayang lo ke gue, come back to me please".
Quote dari gue: "Jangan sok-sok mutusin kalo masih sayang, nyesel belakangan"
Itulah kenapa Tuhan memberikan penyesalan diakhir, agar kita bisa berfikir sebelum bertindak.
Di tengah
hujan itu gue mencoba melupakan semua kenangan manis dengannya, dengan menyeduh
kopi hitam pahit, sepahit kenangan bersamanya dulu.
Hujan yang
turun serasa berbisik, “Tinggalkan kenangan tentangnya. Kemarilah. Biar aku
membasuh semua luka.”
Tapi apa?
Semakin
mencoba melupakannya, semakin teringat kenangan manis dengannya.
Emang bener
sih:
“Pada dasarnya ngga
mungkin yang namanya lupain mantan, kecuali kamu gegar otak atau amnesia akut”
Kopi pahit
habis.
Gue kangen sekali sama
semua hal-hal itu. Semuanya sederhana. Tapi mengingatnya membuat gue sedih
sekaligus bahagia. Sedih karena semua sudah berbeda. Bahagia
karena semua pernah terjadi. Walaupun
ada luka, tetapi dia, cukup membuat gue lebih dewasa: bitter memories, there must be a sweet.
Gue mungkin gak ada kenangan manis tentang hujan, ngebuat gue
basah kuyup, iya. Tapi hujan selalu membuat semuanya menjadi manis, jika kamu
bisa merasakan aura-nya. Yakin.
Malam semakin larut. Hujan tak ada henti. Temen gue waktu itu
cuma tetesan air hujan dan kenangan.
Malam itu langit tak berbintang.
0 komentar:
Posting Komentar